Aku tak tau kenapa kamu tinggalkan aku . Aku tak tau *tekan tangan di dada, sakit . Tau apa yg ter-paling buat aku terkilan ? Kamu . Saat aku bukan lagi menjadi kesayangan dan milikan kamu .
Mungkin benar juga cakap sesetengah orang, kesetiaan lelaki di duga saat dia di puncak . Yea, mungkin kamu sudah berjaya . Berjaya dalam kerjaya, dan berjaya membuang hati aku jauh-jauh *tunduk .
Entah . Mana mungkin enggang bisa terbang sekali bersama pipit . Kita beda . Dunia kita sangat beda . Itu yg aku pikir bila kamu meninggalkan aku . Atau kamu sudah tiada hati lagi pada-ku ? Ah apa lagi yg aku boleh pikirkan ? Ayuh katakan .
Aku tak marah . Sungguh . Tiada apa yg nak dimarah-kan . Rasa sakit kecewa ini lebih parah daripada kemarahan yg aku pendam-kan . Menangis ? Dada ini seperti mau meletup menahan tangis . Kecewa yg tak boleh di-luah, kamu tau bagaimana rasa-nya ? Sakit .
Tak kira se-berapa ramai yg ber-tanya tentang kamu, air mata ini seperti mau mengalir . Dan aku, ter-paksa menahan dengan segala kekuatan yg ada . Kamu tinggal-kan aku, dengan membawa jiwa dan angan-ku . Jadi bagaimana harus aku terus melangkah, tanpa kamu ?